Mengapa Ragi Harus Ditaburkan Pada Saat Bahan Dalam Keadaan Dingin

mengapa ragi harus ditaburkan pada saat bahan dalam keadaan dingin

Mengapa ragi harus ditaburkan pada saat bahan dalam keadaan dingin? Apa fungsi ragi dalam proses fermentasi?

Makanan Fermentasi Ragi

Makanan adalah sumber energi utama bagi seluruh makhluk hidup yang tinggal di bumi. Tanpa adanya makanan, seluruh makhluk hidup tidak akan bisa bertahan untuk hidup lebih dari lima hari. Makanan akan menghasilkan energi yang digunakan oleh makhluk hidup untuk melakukan aktivitasnya.

Bagi manusia, makanan seringkali tidak hanya dijadikan sebagai salah satu bentuk pemenuhan kebutuhan agar dapat bertahan hidup, tetapi juga untuk memuaskan hasrat lain seperti gengsi, menunjukan kelas sosial, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia jauh lebih banyak dan beragam dibanding dengan makhluk hidup lain. Cara memasaknya pun dilakukan dengan banyak teknik, mulai dari teknik perebusan, pemanggangan, penggorengan yang dibagi lagi menjadi penggorengan dengan menggunakan banyak minyak atau dengan sedikit minyak, dan teknik lainnya.

Proses pembuatan makanan yang sering dilakukan salah satunya adalah fermentasi. Proses ini bertujuan untuk menciptakan sebuah cita rasa unik. Selain itu, berfungsi untuk mempercantik tampilan dan membuat tekstur makanan menjadi lembut.

Pengertian Dan Tujuan Fermentasi

Pada dasarnya fermentasi adalah proses untuk membuat energi baru tanpa menggunakan oksigen. Atau bisa dikatakan bila fermentasi merupakan sebuah proses mirip proses respirasi tetapi tanpa menggunakan oksigen. Tujuannya adalah mengubah unsur tertentu dalam makanan agar menjadi unsur lain yang mempengaruhi rasa, aroma, dan tekstur pada makanan.

Ragi Sebagai Bahan Untuk Fermentasi

Salah satu bahan yang digunakan untuk fermentasi dan paling terkenal adalah ragi. Ragi merupakan salah satu jenis fungi sehingga bentuknya berupa mikroorganisme. Mikroorganisme ragi akan berkembang biak melalui media seperti larutan atau pada bahan-bahan yang lembab.

Akan tetapi proses fermentasi dengan ragi tanpa bantuan oksigen agan mengubah senyawa seperti glukosa menjadi karbondioksida dan ethanol atau alkohol. Alkohol yang tergandung dalam makanan, terutama roti, akan menguap jika terkena pemanasan sehingga bentuk roti mengembang namun tekstur yang dihasilkan lembut.

Jenis Jenis Ragi Dalam Proses Fermentasi

Ragi yang dikenal dalam dunia masak memasak mempunyai beragam jenis sesuai dengan ketahanan waktu penyimpanan dari masing-masing jenis ragi tersebut. Terdapat ragi yang tidak tahan lama. Jika disimpan dalam waktu yang lama maka ragi tersebut akan berubah menjadi jamur.

Ini disebabkan jamur yang terkandung dalam ragi melakukan pertumbuhan dan pengembangbiakan. Ada juga ragi yang tahan lama, hingga memakan waktu beberapa tahun. Jamur yang terkandung di dalam ragi yang tahan lama tersebut tidak akan mengalami kematian ataupun tidak akan berkembangbiak.

Jenis ragi secara umum dibagi menjadi tiga, berdasarkan dengan ketahanan waktu penyimpanan seperti yang sudah dijelaskan di atas. Ketiga jenis ragi tersebut meliputi:

Ragi Basah

Merupakan ragi yang masih mengandung sedikit air di dalamnya dan tidak bisa disimpan terlalu lama karena jamur di dalam ragi akan cepat berkembang biak disebabkan oleh lembabnya ragi.

Ragi Kering

Ragi kering adalah ragi dalam bentuk bongkahan atau butiran besar yang kering dan lebih tahan lama dibanding dengan ragi basah karena sudah tidak ada kandungan air di dalamnya yang membuat jamur cepat berkembangbiak. Cara penggunaan ragi ini adalah dengan mencampurkan atau melarutkannya terlebih dahulu dengan air.

Ragi Instan

Ragi instan adalah ragi yang telah dibungkus dalam kemasan modern yang mempunyai butiran yang sangat halus. Cara penggunaannya pun menjadi sangat mudah karena bisa langsung dicampurkan dengan bahan makanan yang ingin difermentasi.

Alasan Mengapa Ragi Harus Ditaburkan Pada Saat Bahan Dalam Keadaan Dingin

Penggunaan ragi hanya bisa dilakukan ketika bahan makanan memiliki suhu ruangan. Alasannya adalah jika bahan makanan masih terlalu panas, ragi tidak akan bisa berfungsi dengan baik. Sebab jamur yang terkandung di dalam ragi akan mati jika terkena suhu udara yang terlampau tinggi. Jamur memiliki struktur tubuh yang sederhana yang mengakibatkan dirinya tidak bisa terkena keadaan ekstrim. Bisa dikatakan jika sifat jamur dalam ragi adalah sensitif. Apabila jamur di dalam ragi mati, maka ragi tidak dapat digunakan dan proses fermentasi pun tidak bisa berjalan.

Nah itulah jawaban dan alasan mengapa ragi harus ditaburkan pada saat bahan dalam keadaan dingin. Semoga bermanfaat!