Orang Tua atau Orangtua? Penulisan orangtua dipisah atau tidak ya? Berikut ulasan penulisan orang tua menurut puebi. Yuk disimak!
Penulisan yang benar orang tua atau orangtua – Penulisan kata akan sangat berpengaruh pada arti dari kata tersebut. Tidak bisa dipungkiri jika kesalahan dalam penulisan bisa berakibat fatal. Misalnya, penulisan yang tepat apakah orang tua atau orangtua? Dipisah atau digabung? Nah, masih banyak yang salah kaprah nih.
Penulisan orangtua yang digabung banyak dilakukan bahkan oleh para jurnalis sekalipun. Pendapat tersebut merupakan “pendapat liar” yang tidak diimbangi dengan dasar yang jelas. Namun, dalam penggunaannya, kita harus menyesuaikan penulisannya berdasarkan arti atau maksud dari kata tersebut.
Daftar Isi
Kata Majemuk
Orang tua merupakan salah satu arti kata majemuk. Kata majemuk itu sendiri di dalam bahasa Indonesia tertulis secara terpisah loh, kecuali untuk bentuk yang terikat dan yang ditulis serangkai. Contohnya adalah pascapanen, prasejarah, antarkota. Sedangkan yang ditulis serangkai dan dianggap padu, misalnya adalah kacamata, matahari, saputangan.
Lalu, kata orang tua masuk yang mana nih? Kata tersebut tidak masuk kepada kedua golongan tersebut lho.
Orang yang Sudah Tua
Jika yang dimaksud adalah orang yang sudah tua, maka penulisan dipisah dan bisa ditambahkan dengan jumlah dari berapa banyak orangnya. Misalnya 2 orang tua, 3 orang tua. Dengan penulisan kata tersebut nih, kalimat akan menjadi tidak ambigu. Ambigu itu sendiri memiliki makna ganda ya.
Ayah dan Ibu
Jika orang tua yang dimaksud adalah ayah dan ibu maka bisa menambahkan akhiran ‘nya” setelah kata tua. Misalnya “ia tinggal bersama dengan orang tuanya”. Jika orang tua yang dimaksud tersebut adalah dan ibu sedangkan tidak ada akhiran nya, maka sebaiknya harus ada kalimat yang menjelaskan hal tersebut di bagian depan atau kalimat sesudahnya.
Pengulangan
Penulisan kata orang tua yang kedua katanya dipisah, bisa dipergunakan untuk penulisan kata jamak. Misalnya orang-orang tua dari siswa kelas 5. Akan terlihat aneh jika tulisannya justru ke orangtua-orangtua siswa.
Jamak
Seperti yang disebutkan di atas, untuk kata tertentu misalnya orang-orang tua, penulisannya menggunakan kata yang dipisah. Namun, jika ingin menyebutkan yang artinya jamak, bisa menggunakan kata “para”. Misalnya nih para orangtua di lapangan itu sedang berkumpul bersama. Maksud dari orang tua di kalimat tersebut adalah orang yang sudah tua yang berada di lapangan.
Keterkaitan
Jika mengacu pada KBBI, penulisan yang tepat adalah “orang tua”. Penulisan untuk kata “orang tua” yang disambung tersebut jika berkaitan dengan status dan bukan tentang usia dari orang tersebut. Sedangkan kata orangtua yang digabung, berdasarkan pada beberapa sumber, lebih ke usianya atau orang yang sudah lanjut usia.
Di Indonesia sendiri, banyak yang menuliskan kata “orang tua” sebagai “orangtua” karena pengaruh dari penulisan dalam bahasa inggris. Misalnya untuk “orang utan”. Dalam bahasa Indonesia “orang utan” ditulis secara terpisah. Sedangkan dalam bahasa Inggris, “orangutan” ditulis secara bersambung. Karena itu banyak yang menuliskan “orangtua” dengan cara disambung.
Polisemi Kata
Di dalam bahasa Indonesia, terutama jika mengacu pada KBBI, orang tua memiliki 2 arti yaitu ayah-ibu dan orang yang sudah tua. Adanya arti lebih dari 1 tersebut disebut dengan polisemi. Untuk memperjelas kata dan makna dari orang tua tersebut maka diperlukan kalimat dengan penempatan kata yang tepat. Misalnya memberikan kalimat penjelas di sebelum kalimat yang menggunakan “orang tua” atau di kalimat sesudahnya. Dengan begitu, ambiguitas bisa diminimalisir.
Nah itulah penjelasan singkat tentang penulisan orang tua disatukan atau dipisah. Semoga dengan informasi ini, kita tidak bingung lagi ya.